Tuesday, November 27, 2018

Cerita Ibu yang Kapok karena Sering Berteriak pada Anak





JURAGANQQ - Sebagian besar ibu bisa jadi pernah berteriak ke anak. Walaupun, teriak ke anaknggak melulu karena marah ya, Bun. Bisa aja Bunda teriak karena khawatir si kecil terluka. Soal berteriak ke anak ada cerita unik dari seorang ibu bernama Lilian Saleh nih, Bun.


Lilian mengaku sering meneriaki putranya. Tapi, suatu hari pikiran Lilian berubah. Dia nggak mau lagi meneriaki anaknya. Selama ini, putra Lilian memang nggak bisa diam. Dia sering naik ke kursi santai, duduk di lengan kursi lalu melompat. 

"Sebagai ibu, saya khawatir dia jatuh. Alhasil saya sering meneriakinya. Saya sudah menyampaikan alasan kenapa saya nggak membolehkannya melakukan itu. Tapi apa yang saya dapat? Anak saya hanya memberi tatapan kosong diikuti cekikiannya dan dia melanjutkan aksinya," kata Lilian dilansir Perth Now.


Nggak jarang Lilian spontan berteriak pada anaknya. Si kecil sempat menghentikan aksinya, tapi kemudian melanjutkannya lagi. Sejak saat itu, Lilian merenung. Dia berpikir meneriaki anak benar-benar nggak bagus. Selain nggak 'bekerja' untuk mendiamkan anaknya, cara itu juga bisa membuat Lilian dan anaknya malu.




Apalagi, Bun, di suatu hari si kecil sedang main sepeda. Saat itu, dia menirukan ucapan Lilian. "Jangan lakukan itu. Jangan lakukan itu. Jangan lakukan. Jangan sentuh. Jangan sentuh," kata Lillian menirukan ucapan putranya ketika naik sepeda sekitar rumah.

Saat itu Lilian sadar. Berteriak hanya memberi contoh nggak baik pada sang anak. Lilian pun merasa selama ini dia bak seorang raksasa yang selalu marah dan teriak pada anaknya. Sejak saat itu, Lillian mencoba mengubah kebiasaannya. Kalau ingin berteriak, Lillian menarik napas dalam-dalam dan menghitung hingga lima sebelum akhirnya dengan tenang mengatakan ke putranya untuk tak melakukan sesuatu yang berbahaya.

Berbicara tentang orang tua yang berteriak, Dr Laura Markham, pendiri Aha! Parenting dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, mengatakan tidak ada orang yang suka diteriaki, termasuk anak-anak.

"Ketika orang tua berteriak, anak-anak hanya patuh di luar, tetapi mereka tidak lebih terbuka," kata Laura dilansir Fatherly. 

Penelitian menemukan berteriak terus menerus pada anak usia dini bisa menyebabkan orang tua dan anak saling berteriak. Ketika anak sudah remaja, kebiasaan itu bisa berlanjut. Karena itu, yuk sebisa mungkin kita kendalikan diri, Bun, sebelum berbicara pada anak dengan teriakan. Ya, walaupun ini nggak mudah ya. 

Berteriak hanya akan mematikan semua bentuk komunikasi antara orang tua dan anak. Selain itu, teriakan juga sering kali gagal membuat anak belajar tentang kedisiplinan.























Loginsite : juraganqq.org

BBM : 33449B3B / E3876151
LINE: juraganqq_official
WA : +6281231809745













0 comments:

Post a Comment